Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Pasuruan baru-baru ini sukses menyelenggarakan webinar dengan tema krusial: "Tantangan Auditor Forensik dalam Menyikapi Adopsi Teknologi Keuangan (Fintech) di Jawa Timur." Acara daring ini diadakan sebagai respons terhadap pesatnya perkembangan Fintech di wilayah Jawa Timur, yang tidak hanya membawa kemudahan transaksi tetapi juga menciptakan modus-modus baru kejahatan keuangan yang membutuhkan pendekatan audit yang berbeda. Webinar ini menarik partisipasi aktif dari auditor internal, akuntan, penegak hukum, hingga praktisi di sektor keuangan.
Inti pembahasan dalam webinar ini adalah bagaimana Fintech—mulai dari peer-to-peer lending, e-wallet, hingga crypto-asset—telah mengubah lanskap fraud dari konvensional menjadi digital. Para pembicara ahli menyoroti tantangan utama yang dihadapi auditor forensik, yaitu perlunya penguasaan teknologi seperti blockchain dan big data analytics, serta pemahaman mendalam tentang regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terus berkembang. Salah satu tantangan terbesar adalah kemampuan untuk melakukan tracing dana secara real-time dan mengamankan bukti digital yang bersifat volatile di tengah kecepatan dan anonimitas transaksi Fintech.
Ketua AAFI DPC Pasuruan, Bapak [Nama Ketua AAFI Pasuruan], dalam paparannya, menekankan pentingnya transformasi kompetensi bagi auditor forensik. Menurutnya, sudah tidak cukup lagi hanya menguasai akuntansi; auditor forensik masa kini harus menjadi ahli dalam forensik digital untuk secara efektif mendeteksi dan mencegah fraud yang disamarkan dalam ekosistem Fintech. AAFI Pasuruan berkomitmen untuk memimpin upaya peningkatan kapasitas ini melalui pelatihan dan sertifikasi yang fokus pada perpaduan keahlian akuntansi dan teknologi informasi, demi menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap sektor keuangan.
Sebagai penutup, webinar ini menghasilkan rekomendasi kuat bagi para pemangku kepentingan untuk segera meningkatkan investasi dalam sumber daya manusia dan teknologi pengawasan. Kolaborasi antara AAFI, regulator, dan aparat penegak hukum dinilai sangat penting untuk menciptakan kerangka kerja yang solid dalam menanggulangi risiko fraud Fintech. Keberhasilan acara ini menegaskan peran AAFI Pasuruan sebagai garda terdepan dalam memastikan bahwa inovasi keuangan di Jawa Timur dapat berjalan seiring dengan integritas dan keamanan transaksi.